Rabu, 08 Mei 2013

Angel Without Wings

Tittle                          : Angel Without Wings
Author                       : Angela Nam
Main Cast                  : -Shin Sung Young   -Leeteuk
                                 -Nam Min Sung       -Lee Donghae
Leght                         : Oneshoot
Genre                         : Fantasy, Romance, Comedy, NC+21 *bercanda*
 
 Cast milik yang punya, Dongek milik saya *digorok Yesung* FF ini hasil khayalan saya semata, jadi bila ada kesamaan nama,tokoh,karakter,judul de-el-el itu hanya kebetulan saja. TIDAK DIPERKENANKAN COPAS
FF ini juga pernah saya share di fp Super junior fanfiction
 
SungYoung POV
“Eonni, ayo pakai ini !!”, ucap Seul Ah, adik perempuanku sambil menyodorkan ‘sesuatu’ ditanganya.
“Shireo, pakaian macam apa ini, huh? Menjijikkan”,tolakku mentah-mentah.
“Ayolah eonni..”
“Shireo, aku tidak mau. Bisakah kau pilih yang lainya?”
“Eonni, ini acara formal apa kau akan menghadirinya menggunakan celana jeansmu yang bagian lututnya berlubang itu? Ayolah eonni..”
“S-H-I-R-E-O”, aku masih tetap pada pendirianku TIDAK MAU. Apa-apaan ini? Sudah tau aku membenci pakaian seperti itu, masih saja dipaksa. Lagian, kenapa tidak dia saja yang datang diacara membosankan itu? Huh, menyebalkan.
“Kau masih tidak mau? Baiklah, akan kupastikan semua gitar-gitar yang ada dikamarmu itu MUSNAH tak bersisa”, ancam Seul Ah sambil menekankan pada kata musnah lalu meninggalkanku pergi. Oh tidak, gitarku dalam bahaya. Mau tidak mau aku harus menerima perintah ayahku itu. Hufft, kuatkanlah aku Tuhan.
“Kyaaa.. eonni, sakit”, teriak Seul Ah saat kutarik rambut panjangnya, bermaksud untuk menghentikan langkahnya.
“Baiklah, aku setuju. Tapi, jangan kau apa-apakan gitarku. Arasseo!”
Seul Ah tersenyum. Bukan, bukan tersenyum. Lebih tepatnya menyeringai karena ancamnya berhasil menaklukan hatiku. Tanpa ragu lagi, Seul Ah menyeretku kedalam sebuah ruangan di Salon yang baru saja kudatangi ini atas perintahnya tadi.
“Eoddiga?”, tanyaku.
“Diamlah eonni, kau akan di permak”, jawabnya asal.
“Mwo? Dipermak?? Kau pikir aku celana jeans ya?”, cecarku.
“Aissh, sudahlah masuk saja”, ujarnya sambil memaksaku untuk memasuki ruangan tersebut.
 
 
“Jadi, apakah anda bersedia menjodohkan putri anda dengan putra saya?”, tanya tuan Kim pada ayahku. Yah, disinilah aku. Terjebak dalam sebuah makan malam ‘Perjodohan’ yang amat sangat Menyebalkan dan Membosankan.
“Kalau saya bersedia saja, tapi kita lihat SungYoung mau atau tidak”, ujar ayah Bijaksana. Bijaksana? Haha, tentu saja. Siapa lagi Pemilik restoran Mie Pedas dan Belut Goreng  terbesar di Seoul yang paling bijaksana selain ayahku, Shin Dong Hee. :D kekeke~
“Ryeowookie, apa kau mau menerimanya?”, tanya tuan Kim pada putranya. Oh, ternyata namanya Ryeowook toh. Memang selama hampir 1,5 jam kami makan malam, namja itu belum memperkenalkan dirinya. Dia sibuk mengotak-atik smartphone nya dan tidak memperhatikan pembicaraan kami. Angkuh sekali .
“Kita lihat saja nanti”, jawabnya dingin. Ih, sombong sekali namja itu, kau anggap apa diriku disini sehingga kau menjawabnya tanpa melirikku. Dasar anak kecil, kau pikir berapa usiamu tidak menghormati orang yang lebih tua.
“Hehe.. mian tuan Shin, sepertinya uri Ryeowookie sedang ada masalah. Jadi, menjawabnya asal”, ujar tuan Kim sambil terkekeh.
“Gwaenchanha. Kalau begitu SungYoung-ah, bagaimana denganmu?”
“Aku tidak mau menikah dengan anak kecil, ayah. Lagipula aku masih SMA tunggu sampai aku lulus kuliah baru menikah”, kulihat namja itu langsung mendongak mendengar ucapanku. Heh, rasakan pembalasanku anak kecil.
“Jweosonghamnida agasshi, tapi sepertinya kau salah paham”, tegurnya.
“maksudmu??”
“Usiaku sudah 22 tahun, dan aku sudah menjadi seorang mahsiswa. Jadi, aku minta cabut kata-katamu tentang menyebutku anak kecil tadi”
JDERR.. Aku hanya bisa melongo mendengar penjelasanya. Bagaimana bisa namja berwajah anak kecil sepertinya berusia 22 tahun??
“Lalu??”, jawabku asal.
“Minta maaflah padaku!!”.
“Kau bercanda? Aku minta maaf padamu, mimpikan itu adik manis! Ayah, tuan Kim aku permisi”
Aku langsung keluar dari restoran mewah ini, menuju parkiran. Tunggu, parkiran? Bukankah aku tidak membawa mobil, karena tadi aku berangkat bersama ayah? Aissh, SungYoung pabo!! Langsung saja aku mencegat taksi dan pulang kerumah. Aku tidak betah memakai gaun berenda di bagian dadanya ini. Gatal !! >
 
 
*** 
 
“Ya, SungYoung-ah !”, teriak seseorang membahana di ruangan kelasku. Nam Min Sung, sahabatku sejak kami SMP dulu.
“wae??”, balasku datar.
“Kau kenapa? Wajahmu daritadi terlihat murung”, ternyata ia menyadari hal itu.
“Aniyo..”,elakku.
“Jangan-jangan masalah perjodohan semalam. Iya kan??”, tebaknya sotoyy.
“Darimana kau tau??”, Minsung-ah, kau ini cenayang atau apa sih? Setiap aku mempunyai masalah kau selau mengetahuinya. Padahal aku tak pernah menceritakanya padamu.
“Ikan asin..”, jawabnya dengan wajah inoccent nya.
Oh, ternyata si ikan asin itu yang memberitahunya. Pantas saja, dia kan penyebar gosip. –o-
“Oh iya, kemana dia? Tidak kelihatan sejak istirahat tadi?”, tanyaku.
“Dia bersama teman barunya, namanya Eunhyuk”
“Memang ada murid baru??”
“Ne, dia pindahan dari Ulsan Art high School”
Wah, berani beraninya ikan asin itu meninggalkanku dan Minsung. Hebat kau ikan gembung, lihat saja nanti jika kau membutuhkanku akan kujadikan Mie Pedas dan Donghae goreng.
“SungYoung-ah, Minsung-ah !!”, itu dia orangnya muncul. Bersama seseorang yang tidak kukenali. Mungkin orang itu, murid baru yang dikatakan Minsung barusan.
“Donghae-ah, kenapa kau baru datang??”, rajuk Minsung.
“Mianhae aku mengantarkan Eunhyuk ke ruangan kepsek. Oh iya, dia teman baru kita. Hyuk-ah, perkenalkan dirimu”, ucap Donghae.
Donghae, Lee Donghae. Dia juga sahabatku di SMA ini selain Minsung. Bedanya, aku mengenal dan berteman dengan Minsung sejak SMP, jika dengan Donghae baru 3 tahun yang lalu. Sejak masuk di SMU ini—Daegu High School—.
“Annyeonghaseyo, Jonenun Lee Hyukjae imnida. Kau bisa memanggilku Eunhyuk..”, Eunhyuk memperkenalkan dirinya sambil membungkuk sopan.
“Anyyeong Eunhyuk-ssi, aku Minsung, Nam Min Sung”, sahut Minsung.
“Annyeonghaseyo. Namaku Shin Sung Young. Bangapseumnida..”
“Ne, bangapseumnida”
“Minsung-ah, SungYoung-ah. Grup kita bertambah satu orang bolehkan??”, tanya Donghae. Kami bertiga mempunyai sebuah grup Musik. Yah, seperti band lah.  Tapi, kadang kita berubah menjadi grup vokal, menyanyi sambil menari.
“Geureom. Tentu saja boleh, tidak ada larangan”, jawab Minsung. Teman baru sepertinya menyenangkan. J
 
 
Author POV
“Leeteuk-ssi, kapan kau akan bertugas?”, tanya seorang wanita paruh baya kepada namja di sampingnya.
“Mungkin minggu depan. Tapi, aku belum tau siapa manusia yang akan kujaga”, ucap namja berlesung pipi tersebut.
“Kalau kau mau, bisakah kau jaga putriku? Sejak aku meninggal dunia, dia menjadi berubah. Mulai dari penampilanya hingga gaya hidupnya. Tolong kau kembalikan dia pada putriku yang dulu..”,lirih wanita itu.
“Bisakah kau menceritakanya lebih?”, tanya Leeteuk penasaran. Wanita paruh baya itu mengangguk dan tersenyum.
“Namanya Shin Sung Young. Putriku yang paling tua. Dia menyukai semua makanan pedas, warna pink dan jepitan rambut, persis sepertiku. Tapi, semenjak 2 tahun yang lalu, tepatnya disaat akau meninggal dunia, ia jadi berubah. Tidak ada lagi pedas, pink dan jepitan rambut, rambut panjangnya yang indahpun kini dipangkas Kini yang ada hanya gitar dan Novel. Dia berpikir jika ia memakan makanan pedas dan memakai jepitan rambut berwarna pink, ia akan mengingatku. Jadi tolong Leeteuk-ssi, bisakah kau kembalikan dia?”, mohon wanita itu.
“Tentu saja Nari ahjumma. Aku akan menolongmu..”
 
~~~
 
SungYoung baru saja berlatih dance di rumah Donghae bersama Minsung dan Eunhyuk. Dia berpikir kalau Eunhyuk itu sangat lihai dalam hal itu, jadi ia memintanya untuk melatihnya dance. Jalanan kota Seoul sore ini cukup ramai.
“Lapar..”,gumam SungYoung. Ia melihat sebuah toko roti didekatnya. Langsung saja, ia masuk kedalam toko tersebut. SungYoung memilih-milih roti yang akan dibelinya, sampai pandanganya terhenti pada sebuah roti. Roti kacang merah, kesukaan ibunya.
“eomma..”,lirihnya. Tanpa sadar, matanya mulai memanas.
“aissh, ada apa denganku..”,runtuk SungYoung pada dirinya sendiri.
Karena ia ingin segera pulang, ia cepat-cepat membayar rotinya, tanpa lupa menyambar roti kacang merah tersebut.
“Wah, ramai sekali. Bagaimana aku bias menyebrang?? Haisshh--”,dengusnya ketika hendak menyebrang. Bebera detik kemudian lampu penyebrang jalan menunjukkan warna hijau. SungYoung langsung berjalan menyusuri zebra cross dengan agak tergesa-gesa. Tanpa sadar, dari arah berlawanan ada sebuah vann yang berlaju kencang menuju kearahnya.
‘TIINNN..’ SungYoung menoleh kaget, ia gugup. Kejadian ini sama seperti 2 tahun yang lalu. Kejadian saat dimana ibunya meninggal dunia karena menyelamatkanya. Ia memejamkan matanya.
‘Tuhan, jika ini hukuman untukku karena telah membunuh eomma 2 tahun yang lalu. Aku rela mati seperti ini...’, Batin SungYoung.
“AWASS !!!”, teriak seseorang. SungYoung membuka matanya saat dirasa tanganya ditarik seseorang.
“Nona, kau baik-baik saja?”, tanya orang itu. SungYoung gemetar, ia benar-benar teringat kejadian 2 tahun yang lalu. Air matanya luruh dipipi mulusnya.
Shin Sung Young’,batin orang yang menolong SungYoung itu.
“Uljima agasshi. Tidak usah takut”, hibur orang itu. SungYoung mengerti, ia tidak mau menangis didepan umum, memalukan.
“gamsahamnida telah menolongku tuan”, ucap SungYoung tulus. Orang itu tersenyum bahagia, memperlihatkan lesung pipinya.
“Boleh kutau siapa namamu, nona?”, tanya orang itu.
“Shin Sung Young imnida”, jawab SungYoung tanpa keraguan sedikitpun. Biasanya ia akan takut jika diajak berkenalan dengan orang asing. Tapi, entah mengapa kali ini ia merasa harus mengatakan namanya pada orang yang telah menolongnya tersebut.
“Leeteuk imnida”, jawab orang itu yang ternyata Leeteuk sambil tersenyum lagi. SungYoung juga tersenyum mendengarnya.
‘Dia manis sekali’, batin SungYoung.
“Bolehkah aku mengantarmu pulang nona??”
“eoh, tentu saja Leeteuk-ssi”
“Tidak usah terlalu formal. Panggil saja oppa”
“Baiklah, Leeteuk oppa”
 
 
 
Sejak pertemuanya 3 bulan yang lalu dengan Leeteuk, SungYoung jadi sering tersenyum. Entah mengapa, jatuh cinta mungkin.
“Hey, SungYoung-ah!! Kenapa kau senyum-senyum sendiri?”, teriak Donghae mengagetkan SungYoung.
“Hae-ah, kau tau kan. Namja yang sering ku ceritakan padamu itu?”, tanya SungYoung
“ne, wae??”
“Sepertinya aku mulai menyukainya”
Bagai dihantam puluhan batu dari langit, hati Donghae hancur berkeping-keping. Sebenarnya, Donghae sangat menyukai SungYoung tapi, ia terlalu gengsi menyatakanya karena ia selalu mengejek kalau SungYoung kalah cantik dengan Girls Generation Jessica. Donghae memang sangat mengidolakan salah satu Member Grup Vokal wanita itu.
“Wah, uri SungYoung Fallin’ in Love. Ciyee.. ciyee..!!”, ejek Minsung tiba-tiba masuk kedalam kamar Donghae bersama Eunhyuk. Mereka baru saja membeli minuman kaleng.
“Minsung-ah, bisakah kau menghilangkan kebiasaan berteriakmu??”, bentak SungYoung kesal
“Siapa namja yang telah memikat hati SungYoung yah??”, sahut Eunhyuk penasaran.
“Yang pasti jauh lebih tampan darimu Hyuk-ah”, ejek SungYoung.
“arra.. arra..”, Eunhyuk menyerah. Ia kalah telak jika membicarakan soal ‘Wajah’ oleh teman-temanya.
 
 
 
Hari ini, SungYoung akan pergi bersama Leeteuk kesuatu tempat. Sebenarnya, dia yang mengajaknya duluan. Tidak seperti biasanya, entah mengapa tiba-tiba SungYoung ingin sekali memakai dress yang sudah 2 tahun terakhir ini tidak pernah terjamah didalam lemari. Dress 10 centi diatas lutut berwarna pink ditambah bando berwarna soft blue dan sepatu flat senada dengan dress SungYoung merubah imagenya sebagai gadis tomboy menjadi gadis feminine. Tak lupa make up natural di wajahnya, benar-benar merubah penampilannya yang biasanya seperti seorang namja hari ini menjadi seorang wanita seutuhnya.
“Wah, eonni ada apa denganmu?”, pekik Seul Ah kaget saat melihat penampilan SungYoung. SungYoung hanya tersenyum garing.
“Apa kau mau berkencan??”
“aniyo..”
“ayolah, mengaku saja. Kau akan berkencan dengan siapa?”, Seul Ah menuntut penjelasan.
Tiba-tiba saja bel rumah berbunyi. SungYoung melihatnya di intercom. Ternyata Leeteuk, langsung saja ia keluar untuk menemuinya.
“Ah-ya, eonni pergi”, teriak SungYoung diambang pintu.
“Different..”, gumam Leeteuk.
“Nde..?”, sahut SungYoung tak mengerti.
“Kau berbeda Youngie..”,ucap Leeteuk manja.
“Youngie. Panggilan macam apa itu?”, Protes SungYoung. Leeteuk tertawa geli melihat tingkah gadis itu.
“Kajja..”, Leeteuk meraih tangan SungYoung dan memasukkanya ke dalam mobilnya.
 
“Danau Ilsan??”, tanya SungYoung.
“Ne, kita akan berpiknik disini. Oppa sudah bawakan makanan”
Mereka berdua mulai berpiknik layaknya sepasang kekasih, saling suap-menyuapi *?*
“Ahjumma, aku mencintainya apa yang harus kulakukan??”
“Jangan.. jangan Leeteuk-ssi, itu berbahaya”
“Kumohon, izinkan aku memilikinya 3 hari saja. Setelah itu, aku akan kembali ke tempatku..”
“Tapi, aku takut akan terjadi apa-apa..”
“Kumohon ahjumma, aku benar-benar sangat mencintainya..”
“Baiklah, jika kau memang benar-benar tulus. Tapi,tepatilah janjimu Leeteuk-ssi--”
“Bagaimana masakan oppa, enak??”
“eoh, neomu neomu neomu mashitta oppa. Kau mau makan?”
Leeteuk mengangguk, kemudian ia menyuapkan sepotong bibimbap kedalam mulut Leeteuk.
“Manhi mokkgo..”, ucap Leeteuk pada SungYoung.
Setelah makan, mereka berdua memutuskan untuk berjalan-jalan disekitar danau. Mereka berdua benar-benar tampak seperti sepasang kekasih yang sedang berkencan.
“Youngie..”, lirih Leeteuk. SongYoung menoleh, menatap Leeteuk heran.
“Waeyo oppa??”, tanya SungYoung.
“Saranghae..”,Ucap Leeteuk mantap.
 
DEG
 
SungYoung kaget, wajahnya memerah. Ia tidak pernah menyangka Leeteuk akan seblak-blakan ini.
“Youngie, otte??”, ujar Leeteuk membuyarkan lamunanya.
“Nado..”
Hangat. Itulah yang dirasakan oleh SungYoung saat ini. Kehangatan itu menjalar keseluruh tubuhnya, jantungnya berdetak cepat seakan ingin meledak. Yah, Leeteuk memeluknya.
 “Saranghaeyo Shin Sung Young, Jeongmal saranghae..”
“arra oppa..”
Leeteuk melepas pelukanya, senyum tak pernah luntur dari wajah mereka berdua. Perlahan, Leeteuk mendekatkan wajahnya ke wajah SungYoung, menghapus jarak antara mereka berdua.
Bibir Leeteuk menempel sempurna di permukaan bibir tipis SungYoung, melumatnya dengan penuh cinta. Tangan Leeteuk meraih pinggan SungYoung dan menariknya agar lebih mendekat, sedangkan tangan SungYoung melingkar dileher Leeteuk.
‘Aku benar-benar mencintaimu Shin Sung Young’, batin Leeteuk.
 
Minsung POV
Sejak berita tentang SungYoung tengah mempunyai seorang namjachingu telah populer, Donghae menjadi berubah. Dia jadi sering melamun dan terkesan lebih dingin. Tidak ada yang menyadari hal ini, kecuali aku seorang. Karena aku memang jauh lebih mengerti sifatnya daripada oranglain.
Kau tau Hae-ah, kau membuat hatiku hancur saat melihatmu seperti ini. Tanpa kau sadari, aku selalu memperhatikanmu, aku mencintaimu Lee Donghae.
“Hae-ah, ada apa denganmu??”, tegurku. Dia menoleh sekilas lalu menatap gitarnya lagi.
“Pergilah..”, ucapnya datar.
“Waeyo? Aku ingin menemanimu disini”, akupun duduk disebelahnya.
“Ku bilang pergi ya pergi. Aku ingin sendirian”
“Tidak mau..”
“PERGI..!!”
Untuk pertama kalinya bagiku aku dibentak oleh seorang Lee Donghae. Mataku panas, hatiku sakit.
“Ada apa denganmu Hae-ah? Kau berubah, kau tidak seperti dulu lagi”, bentakku.
Dia kaget melihatku menangis, karena ia memang jarang melihatku menangis.
“Mianhae. Tapi, aku benar-benar ingin sendirian Sung-ah”, nada bicaranya melemah. Sekarang ia mulai menatapku dan mencoba meraih tanganku, tapi aku menepisnya.
“Waeyo? Apa karena SungYoung kau seperti ini, huh??”, bentakku lagi. Tangisku semakin keras, mengingat perasaanku yang tak terbalaskan. Karena memang Donghae sangat mencintai SungYoung.
“Darimana kau bisa—“
“Aku tau Lee Donghae, aku tau semua tentangmu. Aku selalu memperhatikanmu, tapi apa kau tak pernah peka. Kau selalu memikirkan perasaanmu pada SungYoung. Kau.. arrgghh..!!!”, aku berteriak frustasi. Baru kali ini aku menangis sampai seperti itu didepan Donghae.
“Sung-ah, kau—”
“Ye, aku menyukaimu. Kau tidak pernah merasakanya kan? Seluruh perhatianku padamu, caraku berbicara denganmu, caraku menatapmu. Apa kau setidak peka itu Lee Donghae?? Aku—mencintaimu..”
Tak kuhiraukan suara Donghae yang memanggilku. Aku berlari meninggalkanya. Aku sudah tidak sanggup lagi membendung airmataku, aku menangis sesenggukan di toilet sekolah.
“Sung-ah, kau kah itu??”, tegur seseorang. Kutolehkan kepalaku ke sumber suara. SungYoung, itu SungYoung.
“Sung-ah, ada apa denganmu. Kenapa kau menangis sampai seperti ini, huh?? Siapa yang menyakitimu, katakan padaku”, cecarnya. Aku hanya bisa menggeleng, aku tidak ingin ia tau tentang masalahku. Dan kuharap Donghae juga tak memberitahu siapapun.
“Baiklah, jika kau tidak mau bercerita. Aku mengerti”, SungYoung memelukku, aku menangis dipundaknya. Kulihat samar-samar Donghae berdiri didepan pintu toilet wanita ini.
 
 
Sejak kejadian itu, aku jadi menjauh dari Donghae. Sudah 3 hari aku menghindarinya. Sebenarnya ia selalu ingin berbicara denganku, tapi aku tidak mau. Aku tidak ingin mengingat lagi kejadian itu.
Aku berjalan menuju kantin sendiri. Biasanya sih, aku bersama Eunhyuk, Donghae dan SungYoung.  Aku melewati lorong-lorong sekolah yang lumayan sepi, mungkin karena para siswa benyak yang tertidur dikelas jadi sepi. Tiba-tiba ada seseorang yang menarikku paksa. Aku dibawa ke belakang sekolah, mulutku didekap. Jangan-jangan peculik. Oh tidak, jangan culik aku kau akan bangkrut jika menculikku. Porsi makanku melebihi porsi makan seorang kuli bangunan.
“Tolonghmpphft... lepphfthh.. kyaa.. hmppft..!!”
Orang itu melepaskan tanganya dimulutku. Posisinya ada dibelakangku saat ini.
“Sung-ah..”,Panggil orang itu.
 
DEG DEG
 
Ini suara Donghae, akupun menoleh. Ternyata benar, ternyata ikan gembung itu yang menculikku.
“Ada apa??”, tanyaku sinis. Aku mengalihkan pandanganku kearah lain, aku tak sanggup menatap wajahnya, membuatku ingin menangis.
“Tatap aku..”, perintahnya, nadanya terdengar tegas.
“Shireo”, tolakku mentah-mentah
“Sung-ah, tolong tatap aku..”, sekarang lebih halus. Mau tak mau aku menatapnya, dengan tatapan benciku.
“Ada apa denganmu? Sekarang kau yang berubah, kau menjadi lebih pendiam dan dingin”
“Apa urusanmu Lee Donghae-ssi??”
“Kenapa kau memanggilku seperti it—??”
“Mianhae Lee Donghae-ssi, anggap saja kita tidak saling kenal dan lupakan kejadian 3 hari yang lalu. Galkkae..”
Aku melenggang pergi meninggalkanya, air mataku tak sanggup lagi kutahan. Ia luluh.
“Sung-ah, ?#$%%^&?>?”, itulah teriakan yang terakhir kudengar. Aku hanya mendengar ia menyebut namaku, sisanya aku tidak tau, karena aku memasang Headset-ku terlebih dahulu.
 
 
Malam ini, ayah datang dari China. Sudah 3 bulan beliau berada di China, mengurus perusahaan permen coklat milik Keluarga kami. Makan malam diadakan sederhana saja.
“Sung-ah, kapan kau akan lulus??”, tanya Ayah membuka topik. Well, ini adalah saat-saat terakhir bagiku di masa SMU yang indah ini. Sebentar lagi akau akan lulus.
“Mungkin bulan depan”
“Teruskan kuliahmu di China, Sung-ah”, ujar Ayah. Aku kaget.
“Ayah, ini perintah atau promosi??”
“Perintah..”
“Jeongmal?? Kyaa.. gumawo ayahku sayang” Bersekolah ditempat kelahiranku adalah impianku sejak dulu. Aku memang orang Korea, tapi aku lahir di Beijing. Aku sempat bersekolah disana selama 6 tahun. Dan sejak SMP hingga sekarang, aku bersekolah di Korea.
“Kau akan mengambil jurusan apa jika sudah berkuliah nanti??”, tanya eomma.
“Entahlah, jika aku yang akan meneruskan perusahaan ayah, aku akan mengambil jurusan bisnis”
Ayah dan ibuku tersenyum mendengar ucapanku yang bijaksana ini. *pede gilakk*
 
 
SungYoung POV
Drrtt...drrtt..drrtt... ‘Teuk oppa :* calling’
“Yeoboseyo..”
“Baby, aku ingin bertemu denganmu”
“Jigeum??”
“Ne..”
“Eoddiga??”
“Sungai Han..”
“Lagi?? Huh, kemarin kita sudah kesana oppa..”
“Ayolah..”
“Baiklah.. anything for you..”
“Hehe.. kutunggu disana okey, bye baby saranghaeyo~”
“kkk~ nado ..”
‘KLIKK’
Ada apa dengan orang itu, kemarin sudah berjalan-jalan di Sungai Han dan sekarang minta ke sana lagi?? Huh, baiklah oppa, anything for you :***
Kutancap mobilku ke arah Sungai Han. Hmmm.. udara malam ini terasa dingin, langitnya juga mendung. Hh, akhirnya aku sampai di tempat tujuan.
 
“oppa~..”, teriakku. Oh, ternyata dia duduk di bangku besi itu. Segera kuhampiri namjachingu-ku itu.
“Baby, wasseo??”, aku mengangguk.
“Wae oppa??”, tanyaku. Tiba-tiba air mukanya berubah, ada sesuatu yang disembunyikanya dariku rupanya.
“Baby, kau terlihat cantik dengan bando pitamu itu. Ayo kita berfoto. Tapi, diponselmu saja”
“Baiklah”
Aku dan Teuk oppa-pun berfoto dengan pose yang lucu-lucu, jika dihitung-hitung hari ini sudah ada 5 foto.
“Sekarang pukul berapa, baby??”, tanyanya.
“23.50. Waeyo??”
“Ah, anni..”
Ada apa sih, denganya? Kenapa hari ini dia aneh sekali. Ada sesuatu yang disembunyikanya dariku, aku tau itu.
“Baby, aku ingin menjelaskan sesuatu”, ucapnya tiba-tiba.
“Mwoga??”
Teuk oppa pun mulai bercerita. Cerita yang benar-benar membuatku SHOCK dan terkejut. Dia adalah seorang malaikat, dia dimintai tolong oleh eomma untuk turun kebumi. Ini konyol, tidak mungkin.
“Lalu??”, sahutku ragu.
“Aku akan kembali ke tempatku Baby.. sebentar lagi”
Sudah kuduga, hal ini akan terjadi. Ia akan meninggalkanku, tanpa sadar aku menangis. Aku menangis dalam diam.
“Kajima..”, lirihku.
“Tidak bisa, aku harus kembali. Waktuku.. sudah habis, dan.. kau sudah kembali seperti dulu lagi”
“Kau jahat oppa, kau bilang mencintaiku. Tapi kenapa kau meninggalkanku??”, teriakku.
“Mianhae, jika tuhan mengijinkan kita akan bertemu lagi. Dikehidupan selanjutnya”
Tiba-tiba ia berdiri dan memberiku sebuah cincin perak.
“Simpan ini..”, ucapnya.
Tiba-tiba ada sebuah awan kelabu turun dari atas langit.
“Baby, Saranghae..”, bisiknya sebelum disedot masuk oleh awan itu.
“Oppa, andawe. OPPA, KAJIMA... OPPA..”, teriakku. Terlambat, dia sudah menghilang.
“OPPA.. KAJIMA...!! hiks.. hiks..”
Tubuhku luluh ketanah, aku tidak kuat menopang tubuhku sendiri. Tiba-tiba, ada sebuah kain berwarna putih terjatuh dari atas. Kuambil kain itu, ada tulisannya.
‘SARANGHAE MY BABY’, aku tersenyum disela tangisanku. Ini pasti darinya, aku yakin itu.
“Nado.. oppa. Nado Saranghae !! hiks..hiks..”
Kugenggam erat-erat *balonku* cincin pemberian Teuk oppa, akan kusimpan meskipun kau tak ada oppa. I will always love you
 
 
Author POV
Hari ini adalah pengumuman kelulusan seluruh siswa kelas 12 Siswa Daegu High School. Terlihat senyum kebahagiaan tergambar jelas diwajah mereka. Tidak ada satupun siswa ataupun siswi yang tidak lulus. Semuanya lulus 100 % *AMIN* Begitu pula dengan SungYoung dan Minsung, mereka begitu bahagia.
“SungYoung-ah, aku akan meneruskan kuliahku di China”, terang Misung.
‘PLETAKK’ Jitakan SungYoung mengagetkan Minsung.
“auu.. appo !!”
“Siapa suruh kau meninggalkanku, huh??”
“Mian, hehe. Tapi aku berjanji akan kembali 4 tahun lagi. Otte??”, janji Minsung pada SungYoung sambil mengeluarkan jurus andalanya, jari tanganya yg membentuk huruf V.
“Baiklah, aku percaya kata-katamu” Minsung nyengir mendengar ucapan SungYoung.
“Sung-ah, kau akan berkuliah di China??”, tanya seseorang tiba-tiba muncul dari belakang Minsung.
“Hyuk-ah, kau mengagetkanku”, protes SungYoung.
“Ne, aku akan melanjutkan bisnis ayahku di China”, jelas Minsung.
“Wah, berarti kau akan meniggalkan kami”, Minsung mengangguk, tanpa melunturkan senyuman diwajahnya.Donghae menatap Minsung getir. Dia tau rasanya patah hati yang sesungguhnya sekarang. Yah, dia mencintai Minsung, perasaanya pada SungYoung hanya sebatas rasa suka, tidak lebih. Namja itu baru menyadarinya setelah Minsung menyatakan perasaanya waktu itu. Dia terlalu takut untuk mengungkapkanya, ia takut Gadis yang ia cintai telah membencinya.
“Hae-ah, ada apa dengan Minsung??”, teguran SungYoung yang heran melihat Donghae memperhatikan gadis di sebelahnya membuat Eunhyuk dan Minsung menoleh pada Donghae. Ia tersenyum kikuk.
“Anni..”, sangkalnya kemudian pergi.
“Ya, Hae-ah eoddiga?”, teriak Eunhyuk lalu pergi mengejar Donghae.
‘Hae-ah..’ batin Minsung.
 
Malam ini, Minsung tengah menyiapkan barang-barangnya untuk esok hari dibawa ke China dibantu oleh SungYoung. Minsung besok akan berangkat ke negeri kelahiranya tersebut.
“Sudah selesai”
“Kau akan pulang sekarang SungYoung-ah??”
“Anni, karena kau akan pergi jadi aku menginap disini”
“Baiklah, ayo kita tidur”
Mereka berdua pun naik keatas ranjang Minsung, SungYoung langsung terlelap ketika ia merebahkan dirinya dikasur empuk milik Minsung. Minsung, gadis itu tak bisa tidur padahal SungYoung telah tidur dari 30 menit yang lalu.
Drrtt.. drrtt.. Ponsel Minsung bergetar,
1 massage received’
Form: ikan asin~
‘Turunlah, aku didepan rumahmu. Cepat!’
“Ada apa denganya? Ini sudah hampir pukul 11 malam. Dasar bodoh!!”, gerutu Minsung gak jelas. Ia pun turun, mengikuti instruksi Donghae. Tanpa sepengetahuanya, SungYoung terbangun dan mengintip dari balik tirai kamar Minsung dilantai 2.
“Dasar menyebalkan, sudah pacaran tidak berani mengaku!!”,sungut SungYoung berapi-api.
 
“Wae??”, tetap seperti dulu, nada bicaranya terdengar sinis.
“Saranghae Nam Min Sung.. Nan Jeongmal saranghaeyo!!”
Minsung kaget bukan main mendengar penuturan Donghae.
“Jangan bercanda..”, balas Minsung.
“Aku serius, sungie..”
“Mwo? Sungie??”
“Saranghae..~”
Hati Minsung bagaikan dipukul oleh bambu runcing, perih. Ia merasa dipermainkan oleh namja yang ia cintai.
“Sungie, kenapa kau menangis??”, Donghae terlihat panik melihat Minsung tiba-tiba menangis.
“Jangan permainkan aku Lee Donghae-ssi”
“Aku serius Sungie..“
“Benarkah? Lucu sekali..”
“Kau tak percaya? Baiklah—“
Donghae langsung melumat ganas bibir Minsung. Gadis itu kaget, ia meronta minta dilepaskan. Tapi, tak dihiraukan oleh Donghae.
Sementara itu, SungYoung yang melihat dari kamar Minsung dan Eunhyuk yang mengintip dari balik kaca mobil hanya bisa menutup mulutnya melihat kalau Donghae ternyata sangat ‘Ganas’.
“Donghae, kau benar-benar gila !”, gumam SungYoung.
“Tak sia-sia dia menonton video yadongku [?]”, gumam Eunhyuk bangga.
‘PLAKK’ Tangan kanan Minsung mendarat tepat di pipi kiri Donghae.
“Apa yang kau lakukan, huh??”
Sekarang Donghae memeluk Minsung, membuktikan bahwa namja itu benar-benar sangat mencintai Minsung. Minsung terisak dipelukan Donghae.
“Percayalah, Sungie. Aku benar-benar mencintaimu. Aku tidak mempermainkanmu”, bisik Donghae lembut. Minsung bisa merasakan ketulusan Donghae lewat Pelukan dan ucapanya.
“nado.. Hae-ah”, jawab Minsung akhirnya. Donghae tersenyum mendengarnya, ia benar-benar sangat bahagia malam ini.
 
-4 YEARS LATER-
 
SungYoung POV
Hari ini adalah hari pertamaku masuk kerja menjadi seorang Penulis berita. Sebenarnya, aku ingin masuk besok saja. Aku lelah sekali, karena kemarin aku membantu menyiapkan pesta pernikahan Minsung dan Donghae, Minsung baru kembali dari China seminggu yang lalu dan langsung menikah. Astaga !!
“Hyunmi-ya.. kajja”, ajakku. Dia Park Hyun Mi, teman sekampusku dulu saat masih kuliah, dan katanya ia juga adik dari bosku itu. Oh iya, Hyunmi ini juga kekasih dari Eunhyuk kkk~.
“Young, Fighting!!”, ucapnya memberi semangat padaku. Dia memanggilku Young?? Haha lucu sekali.
Akupun masuk ke ruang kerjaku dengan gugup dan sedikit kikuk.
“Annyeonghaseyo, apakah anda pegawai baru disini?”, tanya seorang wanita. Sepertinya, dia sekertaris bossku. Kulirik Name Tag-nya diatas meja. ‘Kim Ah Ra’
“Ne, AhRa-ssi, aku Pegawai baru disini. Shin Sung Young imnida”, aku membungkukkan tubuhku sopan.
“Masuklah, presdir sudah menunggu anda”
“Ah, ne gamsahamnida”
Aku memasuki ruangan bossku yang didominasi warna putih ini. Wah, serba putih jadi terlihat elegan.
“Annyeong, Joneun Shin Sung Young imnida. Pegawai baru disini..”, aku memperkenalkan diriku pada bossku yang duduk membelakangiku. Kulirik name tagnya diatas meja kerjanya ‘Park Jung Soo’
Oh, jadi nama oppa Hyunmi itu Jungsoo. Tapi, kenapa dia tak menoleh sama sekali ya?
“Silyehamnida, sajangnim”, tegurku. Diapun menoleh dan menatapku.
“Teuk oppa..”, pekikku setelah melhat wajahnya. Leeteuk oppa, kau kembali menepati janjimu?? Dia tersenyum, menampilkan Lesung pipinya yang sangat amat kurindukan, kucium cincin pemberian Teuk oppa yang tersemat indah dijari manisku.
“youngie”, ujarnya. Youngie, hanya Leeteuk oppa yang memanggilku seperti itu.
 
THE END

Sabtu, 04 Mei 2013

Only You part 2

Cast :Im Yoona,Choi minho,Jessica Jung,Changmin
Gendre : Sad,Romance
Post By : Aini Jung

Author Pov--
Saat pelajaran sedang berlangsung,tiba - tiba datang seorang guru yang memanggil yoona untuk menghadap kepala sekolah.Hampir 2 jam yoona berada di ruang kepala sekolah.Jessica menunggu cemas di kelas."apa yang terjadi dengan deer?apakah nilainya anjlok lagi?ah tak bisa kubayangkan kalau ayahnya marah".Jessica berkata dalam batinnya.
Akhirnya selama 2 jam lebih,yoona kembali ke kelas dengan wajah yang lesu."Knapa deer?apa yang dikatakan kepala sekolah?".tanya jessie."seperti biasa di ujian minggu kemarin aku tidak lulus,nilai matematikaku memptihatinkan,terpaksa kepala sekolah memberikanku jam tambahan,dan yang menjadi guru pembimbingku adalah...". yoona berhenti berkata."siapa?".membuat jessica penasaran."emm...Choi Minho..".wow...jodoh itu namanya deer" goda jessica."jodoh dari mana?yang ada kalau dia yang ngajar aku gk akan bisa konsentrasi ke pelajaranku itu!!,itu yang aku bingungkan dari tadi"."hem bener juga ya!ya kamu atur supaya jangan sampai tergoda dengan pesonanya lah".pesan jessica."apalah kau ini".jawab yoona

Yoona Pov--
siang harinya aku langsung menuju ke perpustakaan untuk belajar tambahan dengan choi minho.rasa deg-degan terus mengusikku.Setelah sampai di perpus kulihat minho sudah berada di bangku yang sekelilingnya sudah dipenuhi oleh tumpukan buku."Hallo"aku coba menyapanya."Im Yoona kah?".jawab minho.aku hanya mengangguk pelan.tak kusangka dia sangat ramah denganku.dengan ramah dia mempersilahkan duduk di sebelahnya.ini membuatku semakin terpesona dengannya.

Minho Pov--
"ya,sekarang kita mulai belajarnya,pelajari materi dasar ini dulu,ku yakin kau belum memahami yang ini".ku berikan materi dasar padanya agar dia lebih memahaminya.kulihat dia sangat antusias belajarnya.Sampai-sampai aku bingung knapa gadis ini bisa memperoleh nilai yang sangat memprihatinkan.

Author Pov--
tiga jam sudah mereka berdua manghabiskan waktunya di perpustakaan.nampaknya yoona ketiduran.minho tak tega untuk membangunkannya.akhirnya minho menggendong yoona pulang.awalnya minho tidak mengerti rumah yoona tetapi ia melihat alamat yang ada di kartu pelajar yoona.sepanjang perjalanan minho menggendong yoona hingga matahari mulai terbenam.rumah yoona yang agak jauh dari sekolah membuat minho merasa capek.sesampai di depan rumah yoona minho mencoba mengetuk pintu tetapi tidak ada yang membalasnya.berkali-kali minho mengetuk pintu dan akhirnya suara ketukan pintu itu membuat yoona terbangun.sontak yoona kaget melihat ia sedang berada di gendongan minho."apa yang kau lakukan padaku?"yoona kaget."kau tadi tertidur diperpus aku tak tega membangunkanmu,akhirnya aku menggendongmu".minho membalas.yoona hanya terdiam."ya sudah ya aku pulang dulu,jangan lupa trus pahami rumus rumus yang aku ajari tadi".mino meninggalkan yoona ."gomawo oppa!" setengah berteriak. "ne"minho membalasnya.
to be continue ...

Jumat, 03 Mei 2013

Only You part 1

Cast :
Im Yoona,Choi minho,Jessica Jung,Changmin
Gendre : Sad,Romance
Post By : Aini Jung

Yoona Pov--
Sinar matahari yang menembus jendela kamarku telah membangunkanku,rasa lelah nampaknya masih ada saat kemarin seharian aku bermain seharian dengan sahabatku Jessica Jung yang biasa kupanggil dengan Jessie."Hooam rasanya aku pengen tidur lagi".Tak lama kemudian terdengar bunyi Handphoneku yang berdering sangat kencang.Sudah kutebak tak lain dan tak bukan yang meneleponku adalah changmin,cowok sok ganteng di sekolah yang merasa tak ada cewek manapun yang akan menolaknya."Halo" aku menjawabnya dengan ada malas."hai putriku" jawab changmin menggodaku ."Ada apa kau meneleponku pagi-pagi begini?" jawabku malas. " lihat di jendela cepat kau mandi dan ganti baju kita berangkat sekolah bareng ..".sontak aku langsung melihat ke jendela.dan ternyata changmin sudah ada di depan rumahku dengan membawa mobil yang mewah."Tidak,aku tidak mau kau pergi saja sendiri" jawabku."apa kau tak melihat jam 20 menit lagi kita sudah masuk dan kamu tidak ada waktu untuk pergi ke sekolah menggunakan bis". Dengan nada kesal aku menjawab "Ne".

Changmin Pov--
Akhirnya perlahan-lahan aku bisa menakhlukkan gadis polos ini.Dengan cara apapun aku akan menjadikan yoona sebagai pacarku."yeah baby kita sudah sampai"."berhenti memanggilku baby".Dengan nada kesal yoona meninggalkanku dari mobil mewahku ini.

Yoona Pov--
"Hai Deer!" panggil seorang gadis yang cantik,dan sudah bisaku tebak itu adalah sahabatku Jessie,."kau habis berangkat sekolah dengan changmin?" tanya Jessie dengan nada cemburu. "Ne,knapa kau cemburu ya?" jawabku.aku sudah mengetahui lelaki yang sedang disukai oleh Jessie dan itu adalah Changmin."tidak.aku tidak menyukai changmin!". "Sudahlah Jessie kemarin aku tak sengaja membaca buku harianmu yang kamu letakkan di meja kamarrmu bukan?"."knpa kau membacanya? ya memang benar aku menyukainya,tapi sepertinya ia tak menyukaiku "."Miane aku tak sengaja membacanya, jangan begitu kamu kan belum berusaha,jadi jangan pantang menyerah!."Oke Jessie!".Jessica hanya senyum sekedarnya.

Author Pov--
Ketika Yoona dan Jessica berjalan kearah kelas tak sengaja yoona menabrak seorang cowok."maaf - maaf aku tak sengaja". "tidak papa".jawab cowok itu. setelah cowok itu pergi yoona baru menyadari kalau cowok itu adala choi minho,cowok yang ia taksir selama ini."Itu kan ??". "Itu choi minho bukan?pemenang olimpiade matematika di beijing kemarin kan?" tegas jessie."Jadi namanya Minho?" pandangannya masih kearah minho yang berjalan menjahui mereka berdua . "Iya memang knapa,kau suka dia ya?"."Tidak!lagi pula kan aku belum mengenalnya"."Ah jangan mengelak,aku sudah tau dari sikapmu itu". "Ah kau ini".timpal Yoona.
to be continue ...